iklan
Pengertian, Tujuan, Penggolongan dan Sistem Akuntansi Biaya- Fungsi manajemen perusahaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.Dalam menjalankan fungsinya untuk mengelola perusahaan, manajemen memerlukan data biaya yang disajikan secara sistematis.Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh informasi financial (keuangan) bagi kepentingan manajemen.
Pengertian, Tujuan, Penggolongan dan Sistem Akuntansi Biaya |
1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya
Pengertian akuntansi yang sering dipakai berasal
dari American Institute
of
Certified Public Accountants (AICPA) yaitu :
“Accounting is a service activity.
Its function is to provide quantitative information, primarily financial in
nature, about economic entities that is intended to be useful in making
economic decisions – in making reasoned choises among alternative courses of
action.” (Smith, Skousen, K.Fred,
1995:3) .
Sedang menurut Soemarso, akuntansi didefinisikan
sebagai berikut: “…proses
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.” (S.R,Soemarso,1992:4)
Salah satu jenis akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat bantumanajemen baik pada perusahaan manufaktur maupun non
manufaktur adalah akuntansi biaya.
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli
mengenai pengertian akuntansi biaya, yaitu Menurut R.A.
Supriyono, pengertian akuntansi biaya adalah “Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.” (Supriyono, 1992: 12)
Sedangkan pengertian lainnya adalah: “Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.” (Mulyadi, 1990: 6)
Dari pengertian akuntansi biaya, terlihat
pentingnya peranan akuntansi biaya, terutama dalam pengumpulan data biaya
produksi dan non produksi yang telah terjadi selama satu periode, untuk
kemudian dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam menentukan berbagai
kebijakan dalam mengelola perusahaan.
Tujuan
Akuntansi Biaya, adalah menyediakan informasi dalam bentuk laporan
biaya secara sistematis yang diperlukan manajemen, yaitu informasi biaya yang
bermanfaat untuk:
1. Penentuan harga pokok produk dengan tepat dan
teliti
Dalam
menentukan harga pokok,akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, meringkas serta
melaporkan biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.Biaya yang disajikan
tersebut adalah biaya-biaya yang terjadi di masa lalu atau biaya historis.
2. Perencanaan dan pengendalian biaya
Sebagai
alat perencanaan, akuntansi biaya membantu manajemen dimana sebelum memulai
produksi, manajemen terlebih dahulu membayangkan kegiatan-kegiatan yang hendak
dijalankan kemudian dibuat taksiran-taksiran mengenai biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu unit produk.
Selain
itu akuntansi biaya juga bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Apabila terjadi
penyimpangan, maka akuntansi biaya akan melakukan analisis dan menyajikan
informasi penyebab terjadinya selisih tersebut, sehingga manajemen dapat
mempertimbangkan tindakan koreksi yang diperlukan.
3. Pengambilan keputusan khusus
Pengambilan
keputusan khusus yang dilakukan manajer suatu perusahaan menyangkut masa depan
perusahaan tersebut. Akuntansi biaya membantu menyediakan informasi khususnya
biaya masa yang akan datang yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus. Informasi
biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari
suatu proses peramalan.
2. Penggolongan Biaya
Dalam arti luas Biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit Biaya dapat
diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.Untuk
membedakan pengertian biaya dalam arti luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah harga pokok.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengelompokkan
secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada supaya lebih ringkas
dan dapat memberikan informasi yang lebih berarti. Dalam akuntansi biaya, untuk
tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula.
Adapun
penggolongan biaya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusaha
Biaya-biaya yang muncul diklasifikasikan menurut
fungsi pokok dari
kegiatan
perusahaan, yang terdiri dari:
a. Biaya Produksi (Manufacturing Costs)
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau produk
selesai. Yang termasuk dalam biaya ini adalah:
a.
Biaya bahan baku langsung (direct material) adalah
harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk.
b.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor)
merupakan semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang dapat
ditelusuri atau dibebankan ke produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
c.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
1) Biaya
bahan penolong
2) Biaya
tenaga kerja tidak langsung
3)
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
4)
Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5) Biaya
listrik, air pabrik
6) Biaya
asuransi pabrik
7) Biaya
overhead lain-lain
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah
biaya konversi (conversion cost).
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Adalah biaya dalam hal penjualan produk atau barang
jadi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.Menurut fungsi pemasaran,
biaya ini meliputi biaya untuk menimbulkan pesanan seperti biaya promosi dan
biaya untuk melayani pesanan seperti biaya pengepakan dan pengiriman.
c. Biaya Administrasi dan Umum (Administration
and General Expense)
Yaitu biaya yang terjadi dalam jangka penentuan
kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan.Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian Keuangan,
Akuntansi, Personalia, biaya pemeriksaan akuntan, jasa hukum dan biaya
fotocopy.
d. Biaya Keuangan (Financial Expenses)
Adalah semua biaya yang terjadi dalam menjalankan
fungsi keuangan,
seperti
biaya bunga.
2. Sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap
aktivitas atau kegiatan atau volume.
Biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap
aktivitas atau kegiatan atau volume terutama untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian biaya serta pengambilan keputusan diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Biaya Tetap (Fixed
Costs)
Karakteristik biaya tetap adalah biaya yang jumlah
totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan sampai dengan tingkat tertentu. Pada biaya
tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan
perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya gaji direktur produksi.
b. Biaya Variabel (Variable Costs)
Karakteristik biaya variabel adalah biaya yang
jumlah totalnya akan berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan
tetapi biaya satuannya konstan. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung.
c. Biaya Semivariabel (Semivariable Costs)
Biaya semivariabel memiliki karakteristik sebagai
biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan volume kegiatan, akan
tetapi biaya satuannya berbanding terbalik dengan volume kegiatan. Biaya
semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
3. Sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai
Objek atau pusat biaya dalam perusahaan dapat
dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen, daerah pemasaran,
bagian-bagian dalam organisasi yang lain, ataupun individu. Dalam hal ini biaya
sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai dibagi menjadi:
a. Biaya Langsung (Direct Costs)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau
manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu,
misalnya gaji dari manajer di suatu departemen dalam perusahaan.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Departemental Costs)
Adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak
dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya. Contohnya: biaya
sewa dari suatu kantor yang digunakan bersama oleh beberapa departemen
sekaligus.
4. Sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan
dibebankan
Hal yang perlu dibahas dalam penggolongan biaya
sesuai dengan periode akuntansi adalah pengeluaran yang berhubungan dengan
kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya. Maka biaya dibagi menjadi:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan
manfaat pada periode akuntansi yang akan datang atau pengeluaran yang akan
dapat memberikan manfaat pada beberapa periode akuntansi. Pengeluaran ini
dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya
pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures)
Pengeluaran pendapatan merupakan pengeluaran yang
akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran
terjadi. Pengeluaran ini umumnya langsung diperlakukan sebagai pada periode
yang bersangkutan.
5. Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Costs)
Yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi
oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Costs)
Yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
seorang pimpinan berdasar wewenang yang dimilikinya dalam jangka waktu
tertentu.
6. Penggolongan dihubungkan dengan pengambilan
keputusan
a. Biaya Relevan (Relevant Costs)
Adalah semua biaya yang diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Pada
umumnya penggunaan biaya relevan dalam proses pengambilan keputusan berhubungan
dengan tingkat profitabilitas dan masa depan perusahaan.
b. Biaya Tidak Relevan (Irrelevant Costs)
Adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan, sehingga tidak perlu diperhitungkan dan dianalisa lebih lanjut dalam
proses pengambilan keputusan.
3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produk
Pengumpulan biaya produksi sangat oleh cara
produksi. Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua
metode yaitu (Supriyono, 1992: 36-37):
1) Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
Metode harga pokok pesanan adalah metode
pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap jenis pesanan
atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat
dipisahkan identitasnya.Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang
berproduksi atas dasar pesanan atau produk yang dihasilkan dalam suatu
departemen bersifat heterogen.
2) Metode Harga Pokok Proses (Process Costing)
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan
harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu,
misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Metode ini cocok digunakan untuk
perusahaan yang menghasilkan produk homogen, bentuk produk standar, dan tidak
tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
4.
Sistem Akuntansi Biaya
Secara garis besar sistem akuntansi biaya dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Actual
Costing
Yaitu sistem akuntansi biaya yang membebanan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik pada produk
berdasar biaya sesungguhnya.
2. Normal Costing
Yaitu sistem akuntansi biaya yang membebanan biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung pada produk berdasar biaya
sesungguhnya, sedangkan biaya overhead pabrik berdasar tarif yang ditentukan di
muka.
3. Standard Costing
Yaitu sistem akuntansi biaya yang membebanan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik pada produk berdasar biaya seharusnya.
Demikian yang kami
samapaikan semoga bermanfaat. Amin…..