iklan
Pengertian Neraca dan Laba Rugi- Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang
paling penting. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Selain itu, neraca juga
berisi tentang utang serta modal perusahaan pada saat bersamaan. Neraca
memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang mencerminkan
sumberdaya perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan ekuitas
pemilik yang mencerminkan klain terhadap sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan pada neraca tidak dapat diubah oleh
transaksi apapun.
Neraca Dan LAba Rugi |
Laba atau rugi sering dimanfaatkan
sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran
penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsurunsur yang menjadi
bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan
unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba
yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan
laba bersih.
A. Neraca
1. Pengertian Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan
posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga
disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang
digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.
Menurut Jumingan (2011;13) neraca adalah suatu laporan
yang sistematis tentang aktiva (assets),
utang (liabilities), dan modal
sendiri (owner’s equity) dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada saat buku di tutup yakni akhir
bulan, akhir triwulan atau akhir tahun.
2. Klasifikasi neraca
a) Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal
perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau
jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut
harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang, dan diurutkan
berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.
b) Utang
Utang menunjukkan sumber modal yang berasal
dari kreditur. Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar
kembali atau wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut.
Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan barang atau
jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan.
c) Modal
sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari
pemilik perusahaan. Bersama-sama dengan modal yang berasal dari kreditur
kemudian ditanamkan dalam berbagai bentuk aktiva perusahaan.
3. Bentuk Penyusunan Neraca
Bentuk atau format neraca dapat disajikan
dalam dua bentuk laporan yaitu;
a. Skontro
(rekening)
Laporan
bentuk skontro atau rekening menyajikan rekening dalam dua sisi. Sisi kiri
biasanya disebut Aktiva berisi semua akun klasifikasi Aktiva, dan sebelah kanan
biasanya disebut Pasiva terdiri dari Kewajiban dan Modal. Berikut contoh neraca
bentuk skontro (rekening):
Bentuk Penyusunan NeracaS kontro (rekening) |
b. Stafel
(laporan)
Laporan bentuk stafel atau laporan,
penyajiannya dibuat secara berurutan mulai dari Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas.
Berikut contoh neraca bentuk stafel (laporan):
Dalam praktiknya neraca di susun
untuk mengikuti kaidah-kaidah sebagai berikut:
1) Harus disebutkan judul laporan yang
memuat nama perusahaan, nama laporan (neraca), dan tanggal penyusunan laporan
2) Dalam bentuk rekening (account form), di sebelah kiri selalu
di beri judul “Aktiva” sedang di sebelah kanan selalu diberi judul “Utang dan
Modal Sendiri”
3) Dalam neraca, metode penilaian harta
kekayaan dianut berdasarkan harga pokoknya (cost)
4) Pos-pos dalam neraca harus di
kelompokkan secara logis dan tepat
5) Pos-pos yang tidak sejenis, tidak
akan dikelompokkan tersendiri dalam neraca.
6) Jumlah suatu kelompok atau
subkelompok harus ditunjukkan dengan jelas
7) Jumlah keseluruhan untuk kedua sisi
harus sama atau seimbang
(Aktiva = Utang + Modal sendiri)
8) Laporan harus menunjukkan hal yang
sebenarnya agar tidak menyesatkan, bila perlu dapat dicantumkan catatan kaki
sebagai suplemen
9) Harus digunakan judul pos-pos aktiva
dan utang yang bersifat deskriptif
10)
Untuk keperluan analisis laporan
keuangan, jumlah sen dapat diabaikan atau dihilangkan
c. Manfaat
dari laporan neraca
Manfaat
dari laporan neraca adalah aspek likuiditas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan. Likuiditas dan fleksibilitas keuangan merupakan kondisi tertentu
yang harus dipelihara pada kapasitas yang mungkin untuk menghasilkan laba.
Likuiditas adalah suatu alat ukur untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk menunaikan utang-utangnya tepat pada waktu
yang telah disepakati. Para pemasok dana jangka pendek sangat berkepentingan
dengan likuiditas perusahaan. Sedangkanpara pemasok dana jangka panjang lebih
memantau fleksibilitas keuangan perusahaan.
Fleksibilitas keuangan adalah suatu alat ukur untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber dana. Alat-alat
likuiditas dan utang-utang perusahaan merupakan titik api dalam pembahasan
mengenai likuiditas dan fleksibilitas keuangan.Kedua-duanya merupakan komponen
neraca, sahingga neraca relevan untuk dipelajari oleh para pengambil keputusan.
B. Laporan laba
rugi
1. Pengertian Laba Rugi
Laporan laba-rugi adalah
salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu
perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
Setiap jangka waktu
tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu memperhitungkan hasil usaha
perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi.
Adapun
unsur-unsur laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
a. Penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Depresiasi
d. Bunga
e. Pendapatan sebelum pajak
f. Pajak
g. Laba setelah pajak
3. Bentuk-bentuk laporan laba rugi
a. Single Step
Dalam
bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan
luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu
kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah
pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa)
rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.
Bentuk Laporan Laba Rugi Single Step |
b. Multiple Step
Penyusunan
laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok
pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai
dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini
banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
Bentuk Laporan Laba Rugi Multiple Step |
4. Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan
Laporan
laba/rugi yang disajikan perusahaan jasa pada akhir periode memiliki manfaat,
antara lain:
a) Menilai perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari kegiatan usahanya (rentabilitas).
b) Menganalisis pemakaian modal usaha
selama satu periode akuntansi.
c) Mengetahui perkembangan perusahaan
pada masa mendatang.
d) Menjadikan laporan laba/rugi sebagai
dasar pengambilan keputusan.
Dari semua apa yang telah saya paparkan di atas dapat di
simpulkan, laporan dalam bentuk apapun sangat penting dalam pengevaluasian
perkembangan perusahaan. Dengan laporan kita bisa mengetahui :
1) Menilai perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari kegiatan usahanya (rentabilitas).
2) Menganalisis pemakaian modal usaha
selama satu periode akuntansi.
3) Mengetahui perkembangan perusahaan
pada masa mendatang.
4) Menjadikan laporan laba/rugi sebagai
dasar pengambilan keputusan
5) Memberikan
informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu
6) Menilai
likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan
7) Menilai
struktur pendanaan perusahaan
8) Menganalisis
komposisi kekayaan dan potensi jasa perusahaan
9) Mengevaluasi
potensi jasa atau sumber ekonomik yang dikuasai perusahaan
Demikianlah ulasan yang dapat kami sampaikan moga
bermanfaat bagi kita semua. Amin……